1.Client Server Architecture
Client Server Architecture merupakan program atau software yang saling terhubung, antara client dan server. Server sebagai pusat atau sumber yang akan memberikan informasi ke clients, maka sebaliknya clients akan menerima dari server.
Gambar diatas menjelaskan bahwa terdapat Client dan Server yang mempunyai tugas masing-masing, yaitu Client bertugas untuk melakukan permintaan akses database, lalu database server akan menerima dan memberikan jawaban atau kode status kepada client. Database server merupakan pusat atau sumber, client hanya membuat permintaan saja kepada server.
2.DBMS dan DCM
DataBase Management System (DBMS) adalah sistem pengelola basis data yang menyimpan, mengatur, megklasifikasikan data, serta mengamankan data. Sedangkan menurut Connolly dan Begg(2010, p66), DBMS adalah suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user berinteraksi dengan program aplikasi dan database. DBMS dibuat dengan tujuan agar aplikasi yang dibuat dapat diakses kedalam database yang sama dalam waktu yang sama. Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS menyediakan berbagai fasilitas sebagai berikut :
– Fasilitas untuk mendefinisikan database, biasanya menggunakan Data Definition Language (DDL). DDL mengizinkan user untuk menspesifikasikan tipe dan struktur data, serta batasan aturan mengenai data yang bisa disimpan ke dalam database tersebut.
Contoh: Create, drop, Alter
– Fasilitas untuk mengizinkan user untuk menambah, mengubah, menghapus, serta mendapatkan kembali data dari database, biasanya menggunakan Data Manipulation Language (DML).
Contoh:
- Select
- Insert:Perintah insert digunakan untuk menambahkan atau menginputkan data ke dalam tabel
- Update:Perintah update digunakan untuk mengubah data dalam tabel
- Delete:Perintah delete digunakan untuk menghapus data dalam tabel
Sebuah DBMS harus mampu mengintegrasikan komunikasi antara software. Ketika user mengakses database dari remote locations¸ maka DBMS akan menerima request communications messages yang dibuat oleh Data Communications Messages (DCM) maka DBMS mampu berintegrasi dengan bermacam,-macam DCM. DCM digunakan untuk menangani komunikasi jaringan untuk DBMS.
Fungsi DBMS:
. Data Dictionary Management
Data dictionary adalah tempat dimana DBMS menyimpan definisi dari data (metadata) beserta relationshipnya.
. Data Storage Management
Data Storage bertugas untuk menyimpan berbagai macam data yang diinputkan oleh user seperti report, data pribadi dan sebagainya agar penyimpanan data menjadi efisien dan cepat ketika diakses.
· Data Transformation and Presentation
Dengan menggunakan data transformation and presentation DBMS dapat menentukan perbedaan antara data logical and physical.
· Security Management
Keamanan adalah fungsi yang penting di dalam DBMS, maka dari itu diperlukan security management yang memberikan rule untuk menentukan user yang boleh atau tidak boleh mengakses database.
· Multiuser Access Control
Multiuser access control memungkinkan banyak users untuk mengakses database secara simultan tanpa mempengaruhi integritas dari database.
· Backup and Recovery Management
Backup management berfungsi untuk menjaga keamanan data dan integritas data tersebut . Recovery management menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan database seperti semula setelah listrik mati.
· Data Integrity Management
DBMS melakukan data integrity management untuk mengurangi terjadinya redundansi data.
· Database Access Languages and Application Programming Interfaces
DBMS menyediakan SQL untuk melakukan manipulasi dan membuat skema pada database yang dikenal dengan DML dan DDL. Dengan bahasa ini seorang DBA dapat dengan mudah memasukkan, mengambil, menghapus, dan mengubah data yang ada di database dengan memanfaatkan interface yang disediakan.
· Database Communication Interfaces
DBMS menyediakan interface untuk melakukan komunikasi antara database yang satu dengan yang lainnya. Selain itu juga dapat memudahkan komunikasi antara database dengan tool lainnya seperti browser.
· Transaction Management
DBMS menyediakan mekanisme dalam mengatur transaksi dan perintah yang disampaikannya untuk memastikan konsistensi data. Sebagai contoh, ketika DBA a mengakses dan melakukan penghapusan Data, pada saat yang bersamaan maka jika ada user yang mengakses data tersebut maka akan di pending sampai data telah terhapus.
www.binus.ac.id